![]() |
Gambar ilustrasi penerbangan antariksa |
Penerbangan antariksa adalah salah satu prestasi terbesar manusia di abad modern ini. Dalam beberapa dekade terakhir, manusia telah berhasil mengirimkan pesawat ke luar angkasa untuk menjelajahi tata surya dan mempelajari alam semesta kita. Ada dua jenis penerbangan antariksa yang umum dikenal, yaitu penerbangan suborbital dan orbital. Kedua jenis penerbangan ini memiliki perbedaan dan keunikan masing-masing, yang membuatnya menarik untuk dipelajari. Mari kita telusuri lebih jauh tentang perbedaan dan keunikan dari penerbangan orbital dan suborbital.
Penerbangan suborbital umumnya berlangsung sekitar 10 hingga 15 menit dan dapat mencapai kecepatan yang sangat tinggi. Salah satu contoh penerbangan suborbital adalah penerbangan Virgin Galactic's SpaceShipTwo, yang dirancang untuk membawa penumpang wisatawan ke luar angkasa. Pesawat ini mencapai ketinggian sekitar 90 km dari permukaan bumi dan memberikan pengalaman luar biasa bagi penumpang yang ingin merasakan gravitasi nol dan melihat pemandangan luar angkasa.
Penerbangan orbital biasanya memerlukan waktu yang lebih lama daripada penerbangan suborbital. Pesawat atau roket yang melakukan penerbangan orbital harus mencapai kecepatan yang sangat tinggi untuk bisa terus bergerak mengelilingi bumi dan mempertahankan orbitnya. Saat berada di orbit, pesawat atau roket tersebut dapat melakukan berbagai macam kegiatan, seperti pengamatan bumi, penelitian sains, atau mengirimkan satelit ke orbit bumi.
Satelit yang mengorbit bumi adalah salah satu contoh penerbangan orbital yang penting bagi manusia. Satelit ini digunakan untuk komunikasi, navigasi, pemantauan cuaca, pemantauan lingkungan, dan masih banyak lagi. Satelit ini dapat mengorbit bumi dalam waktu yang lama, dan pengamatannya terus berlangsung selama pesawat atau roket tersebut masih berada di orbit. Misalnya, satelit GPS yang digunakan di seluruh dunia untuk navigasi adalah hasil dari penerbangan orbital.
Penerbangan suborbital adalah jenis penerbangan ruang angkasa di mana pesawat atau wahana mencapai ketinggian tertentu di luar atmosfer Bumi, tetapi tidak cukup tinggi untuk masuk ke orbit. Biasanya, pesawat suborbital kembali ke Bumi setelah mencapai ketinggian tertentu.
Penerbangan orbital adalah jenis penerbangan ruang angkasa di mana pesawat atau wahana mencapai kecepatan dan ketinggian yang memungkinkannya untuk mengorbit Bumi. Wahana yang mengorbit Bumi harus mencapai kecepatan minimum sekitar 28.000 kilometer per jam (km/jam).
Yang utama adalah ketinggian dan kecepatan yang dicapai. Penerbangan suborbital mencapai ketinggian tertentu di atas atmosfer, sementara penerbangan orbital mencapai kecepatan yang memungkinkannya untuk mengorbit Bumi.
Penerbangan orbital sangat penting dalam eksplorasi luar angkasa. Mereka memungkinkan pengiriman satelit komunikasi, pengamatan Bumi, penelitian ilmiah di stasiun luar angkasa, dan persiapan untuk misi ke planet-planet lain dalam tata surya.
Penerbangan antariksa telah menjadi suatu prestasi terbesar manusia dalam abad modern ini, dan kedua jenis penerbangan ini membawa banyak manfaat bagi manusia dan teknologi kita. Dengan terus mengembangkan teknologi dan meningkatkan pengetahuan kita tentang alam semesta, manusia dapat terus mengambil manfaat dari penerbangan antariksa di masa depan.